Trik Nabi Menghindari Maksiat

31 Okt 2012
Pertama Ghodul Bashar atau merundukan kepala; cara ini diakui oleh baginda Nabi sangat berat, bukan berarti tidak mampu kita lakukan. Akan tetapi diperlukan perjuanagan serta latihan dengan inten agar mata tidak terbiasa tolah toleh atau atau melotot melihat wanita dijalan.

Kedua: cara yang kedua dengan berpuasa (manajemen perut). Puasa juga menjadi solusi terbaik didalam mengurangi dorongan nafsu biologis. Dengan demikian, matapun tidak blagaran (jelalatan) seperti biasanya. Kendati demikian, kemaksiatan mata sangat sulit untuk dikendalikan, kecuali senantiasa mengingat Allah swt.

Ketiga; Menikah, cara ketiga ini sangat mujarab serta penting untuk dilakukan agar manusia tidak terus menerus melakukan pelangaran Mata. dengan menikah nafsu bilogis bisa tersalurkan dengan halal, matapun juga terkurangi maksiatnya. Hanya haja tidak semua orang bisa melakukanya dengan baik. Karena kondisi dan situasi lingkungan tidak mendukung sehingga aktifitas maksiat mata masih belum maksimal untuk menghindarinya.

Teknik Fotography

30 Okt 2012

Apa yang dimaksud dengan Exposure?
Penjelasan secara teknis untuk Exposure mungkin akan sedikit rumit dan membingungkan, tetapi prinsip dasar Exposure adalah tentang seberapa terang atau gelap kah foto-foto Anda, tingkat kecerahan itu mengacu pada jumlah cahaya yang terekam oleh sensor kamera yang Anda gunakan. Sebuah foto yang memiliki exposure pas atau normal bisa dilihat dari membandingkan tingkat kecerahan foto Anda dengan obyek foto aslinya. Foto yang memiliki exposure buruk entah itu terlalu terang atau gelap atau malah dipenuhi dengan banyak area gelap atau terang yang tidak memiliki detail obyek sama sekali (sering disebut dengan blown-out). Jadi bagaimana kita bisa mengontrol exposure dari sebuh foto? Nah itu lah fungsi keberadaan dari Exposure Triangle.

Apa yang dimaksud dengan Exposure Triangle?
Exposure Triangle merupakan suatu cara yang mujarab untuk mendeskripsikan relasi antara ke Tiga aspek atau elemen dari exposure. Setiap sudut dari gambar segitiga dibawah merepresentasikan Satu dari Tiga variabel yaitu, aperture, shutter speed dan ISO. merubah hanya satu dari ketiga elemen tersebut akan membuat foto Anda akan tampak lebih gelap atau terang dan akan merubah tampilan-nya berdasarkan elemen apa yang Anda rubah. Sebagai contoh: Penggunaan Shutter Speed yang lama atau slow speed akan mengakibatkan motion-blur pada foto tetapi akan membuat foto bertambah terang (peningkatan exposure) dikarenakan jumlah cahaya lebih yang masuk ke dalam sensor. Coba perhatikan gambar dibawah ini untuk memudahkan Anda mengerti tentang exposure:

Pahami Exposure Triangle dengan mematikan mode AUTO kamera
Kerja Exposure Triangle adalah semua "otak" kamera digunakan untuk mendapatkan exposure yang pas. Nah, sekarang jika Anda tahu dan mengerti bagaimana cara kerjanya, Anda bisa mengambil alih sendiri serta membuat keputusan pengaturan seperti apa yang Anda inginkan. Apa yang bisa Anda lakukan dan kamera tidak? Anda bisa memberikan sentuhan kreatifitas pada hasil foto Anda. Untuk memperjelas statement diatas coba lihat beberapa skenario dibawah ini:

    Anda berada di sebuah acara pernikahan, dan acara tersebut di dalam ruangan yang kurang cahaya (remang-remang). Anda diharuskan untuk memegang kamera dengan solid karena tidak membawa tripod. Anda telah men-setting shutter speed pada 1/60s, itu adalah ukuran minimal agar hasil foto tidak terpengaruh akan shake kamera. Anda menginginkan aperture kecil untuk depth-of-field yang lebar agar seluruh tempat acara tampak fokus,  dan Anda memilih f8. Anda memotret dan tampaknya terlalu gelap. Dengan menggunakan Exposure Triangle Anda bisa menganalisa bahwa untuk mendapatkan cahaya lebih bisa dengan meninggikan setting ISO pada kamera Anda. Hal ini akan memberikan dampak adanya noise pada foto, tetapi Anda masih bisa mendapatkan Depth-of-Field dan ketajaman yang Anda inginkan. Jika Anda menganggap noise terlalu banyak, maka Anda bisa menggunakan aperture besar tetapi ini akan mempersempit bidang fokus pada frame Anda.
    Anda berada pada air terjun di sebuah hutan. Anda ingin memotret aliran air dengan motion-blur. Anda memasang kamera pada Tripod, dan untuk mengurangi jumlah cahaya yang masuk ke dalam kamera maka Anda menggunakan aperture kecil f/22 dan ISO paling rendah yaitu 100. Dengan melihat pada Exposure Triangle kita dapat melihat bahwa satu-satunya cara untuk mendapatkan cukup cahaya yang masuk ke dalam kamera adalah dengan menggunakan shutter speed yang lama. Pada kondisi tersebut penggunaan Shutter selama 1/2s, sempurna untuk mendapatkan nuansa blur pada air.

Lalu apa yang dimaksud dengan istilah "Stops"?
"Stop" merupakan sebuah bentuk istilah yang digunakan oleh fotografer untuk mendeskripsikan jumlah cahaya, nilai exposure. Anda bisa merubah jumlah cahaya yang terekam dengan menggunakan setiap sudut dari Exposure Triangle. ISO 100 akan merekam 1 stop lebih sedikit dibandingkan ISO 200, Shutter Speed 1/125 akan mendapatkan cahaya 1 stop lebih ban/yak dibandingkan 1/250 dan yang terakhir aperture f/5.6 akan merekam cahaya 1 stop lebih sedikit dibandingkan f4. Pada intinya Anda bisa mendapatkan foto dengan kecerahan yang sama dengan kombinasi pengaturan yang berbeda. 1/60, f/11, ISO 200 dan 1/1000, f/2.8, ISO 200 keduanya akan mendapatkan tingkat kecerahan yang sama tetapi Depth-of-Field yang berbeda.

Bagaimana jika Anda tidak bisa merubah pengaturan?
Jika Anda membutuhkan 1/60, f/2.8 serta ISO 400 untuk mendapatkan foto yang diinginkan tetapi hasilnya tetap gelap, anda masih memiliki pilihan. Tepat di bagian tengah gambar segitiga Exposure Triangle. Rubah jumlah cahaya yang ada, Flash akan sangat berpengaruh pada kondisi seperti ini. Anda juga bisa mengurangi cahaya dengan menggunakan filter lensa.Cobalah untuk bereksperimen, tinggalkan mode AUTO pada kamera Anda dan coba analisa setiap foto yang Anda dapatkan.

My First Experiance..

Pertama kali memposting "sesuatu" via Blogger for Android..

Semakin ga ribed, anywhere, everywhere..

Manteppp..!!

10 Tips komposisi LANDSCAPE

19 Okt 2012

Komposisi dari Photography itu seperti skenario di sebuah Film. jika gambar tidak tersusun dengan baik, kita tidak mendapatkan apa yang di maksud dari gambar yang kita ambil. latihan yang terus menerus membuat kita mengerti akan hal ini.
berikut ini adalah tips tips dengan disertai gambar yang agan agan bisa membaca dan membayangkan nya. tips ini di harapkan untuk melatih mata agan agan semua, sebagai titik penting jika ingin mengambil gambar yang besar.

1. Remember rule of thirds
Tips yang paling dasar untuk mendapatkan komposisi yang sesuai imajinasi anda.mata manusia biasanya melihat dari kanan , atas bawah, kiri dari setiap gambar. ingatlah ini saat agan membuat suatu komposisi. pastinya Rule of Thirds untuk seorang photograph sudah tau yang di maksud.

2. Negative space is your friend
jangan selalu berusaha untuk mengisi semua frame agan. ruang negatif/kosong juga dapat di gunakan untuk keuntungan/andalan kita. ingat, hal ini sama pentingnya dengan subjek utama.

3. Embrace Geometry
latih mata agan untuk mencari Garis, pola, dan bentuk. hal hal itu memberi struktur pada gambar agan dan membantu menyoroti kualitas tiga dimensi dari subjek agan. suatu garis membawa kita untuk keluar dari gambar. cari subjek yang sesuai dan kemudian menemukan garis yang mengarah ke subjek tsb.

4. Frame within frame
gunakan secara efektif. foreground framing mengarahkan tepat kepada subjek yang di tuju. cari frame dari berbagai bentuk dan ukuran. tidak selalu harus jendela / pagar. bisa jadi contohnya pohon besar seperti gambar tsb.

5. Avoid horizon in the middle
jaga tingkat cakrawala anda dan pertahankan dari pusat gambar. jika langit menarik , tarik cakrawala kebawah. dan jika tanah/land lebih menarik, tarik cakrawala ke atas.

6. Inject life to your picture
cobalah untuk menaruh gambar mahkluk hidup pada gambar agan. ini menunjukan dimensi dan menekankan skala dalam frame.

7. Merges breaks a picture
ketika garis cakrawala berpotongan dengan subjek agan itu dapat mengalihkan perhatian dari pandangan seseorang dan bergerak dari perhatian subjek yang di maksud. hal itu dapat merusak komposisi yang sudah kita buat. gerakan frame agan ke bawah atau ke atas, kanan atau kiri untuk menghindari penggabungan cakrawala tertentu. didalam gambar ini di contohkan untuk tidak mengambil frame cakrawala memenuhi tepi gudang tsb.

8. Lonely subjects are striking
subjek tunggal seperti pohon,lumbung,bangunan,sepeda motor hampir selalu membuat komposisi yang bagus. menarik jika objek tsb ada di frame kita. dan inilah contohnya..

9. Size Matters
cobalah untuk memasukan subjek untuk memberikan skala dalam sebuah frame. gunakan subjek benda atau orang untuk si pemandang bisa menilai suatu ukuran size frame agan.

10. Think before you click
seperti halnya semua jenis photography. berfikir dulu / luangkan waktu dulu sebelum menekan tombol kamera agan. pastikan tidak ada benda yang tidak perlu yang masuk ke dalam frame yang bisa merusak komposisi dan frame agan. pindahkan posisi kamera agan untuk mencari lebih tepat atau pindahkan posisi agan berdiri / bergerak sendiri untuk menghindarkan objek objek yang tidak perlu di frame agan

10 KESALAHAN FATAL DALAM MENJALANKAN BISNIS FOTOGRAFI

20 Nov 2011
10 KESALAHAN FATAL DALAM MENJALANKAN BISNIS FOTOGRAFI
1. Tidak memiliki Business Plan yang tepat
2. Tidak memliki visi yang jelas
3. Mengesampingkan Value dan Diferensiasi (Terjebak perang harga)
4. Menganggap foto / produk bagus bisa menjual dengan sendirinya
5. Promosi yang tidak tepat
6. Kurang kreatif dalam memenuhi kebutuhan klien
7. Menganggap konsumen hanya sebatas sekali transaksi
8. Terlalu enjoy dengan kegiatan rutin memotret
9. Kurang memperhatikan First Impression (Penampilan, Portfolio, Photo Packaging)
10.Kurang persisten

Tiga alasan mengapa konsumen merasa harga terlalu mahal
1. BUKAN TARGET MARKET KITA
2. KONSUMEN TIDAK MELIHAT VALUENYA LEBIH BESAR DARIPADA HARGA YANG DITAWARKAN
3. KONSUMEN TIDAK MELIHAT ADANYA PERBEDAAN/DIFERENSIASI ANTARA PRODUK YANG LEBIH MAHAL DAN YANG LEBIH MURAH

Keahlian apa yang dibutuhkan seorang fotografer / profesional selain keahlian tehnik?
1. KEAHLIAN UNTUK MENJUAL / MARKETING SKILL
2. KEAHLIAN UNTUK MENCIPTAKAN CITRA DIRI / BRANDING
3. KEAHLIAN DALAM BERKOMUNIKASI / COMMUNICATION SKILL

Tiga unsur penting dalam bisnis fotografi
1. WORTH OF MOUTH
2. MEMORABLE EXPERIENCE
3. BEYOND EXPECTATION

Apa yang anda lakukan pada saat konsumen sudah ada di genggaman?
- CROSS SELLING

Seorang pelanggan seharusnya menjadi pelanggan kita selamanya
- Mungkin bukan sekarang, tetapi suatu hari dia pasti butuh foto / produk kita lagi

Fungsi dari Portfolio adalah:
- Untuk memperkenalkan diri anda kepada calon klien, Memperlihatkan kemampuan anda yang terbaik,Dan menunjukan kelas anda.

Syarat dalam membuat portfolio:
- Hanya karya foto yang terbaik
- Jangan terlalu banyak
- Beri space yang cukup antar foto (jika berbentuk album)
- Pisahkan antara masing-masing tema
- Fokus pada Competitive advantage anda
- Ketahui kebutuhan konsumen
- Kreatif bukan berarti aneh
- Media presentasi yang berkualitas & design yang sesuai
- Hasil cetakan foto yang terbaik
- Jaga portfolio selalu dalam kondisi baik
- Media portfolio yang kreatif
- Online portfolio

Business Plan Guideline
- Siapa target market kita?
- Mengapa memilih target market ini?
- Apa yang anda ketahui tentang prilaku target market ini?
- Apa kriteria target market tersebut dalam memilih dan menentukan jasa photography?
- Berapa harga yang mereka harapkan?
- Seperti apa style foto yang mereka sukai?
- Suasana apa yang mereka inginkan?
- Berapa lama waktu pengerjaan yang mereka harapkan?
- Packaging/album seperti apa yang mereka harapkan?
- Service seperti apa yang mereka harapkan?
- Bagaimana cara anda membuat client anda tetap menjalin hubungan dengan anda sehingga menghasilkan repeat order?
- Apa yang anda ingin konsumen pikirkan apabila mendengar tentang anda atau bisnis anda (positioning)?
- Media apa saja yang mereka sering baca / lihat / dengar dalam memilih jasa photography?
- Bagaimana cara mengkomunikasikan produk dan jasa anda ke target market ini?
- Berapa target omset dan jumlah client yang ingin anda dapat tiap bulannya?
- Apa yang anda lakukan untuk mencapai target itu?
- Siapa saja orang yang bisa diajak bekerja sama guna mencapai target itu?
- Apa saja kekurangan anda yang dapat menghambat menghambat pencapaian target anda?
- Apa yang akan anda lakukan untuk meningkatkannnya?
- Ilmu pengetahuan, training, seminar atau buku apa saja yang perlu anda pelajari?
- Siapa saja kompetitor terdekat sampai terjauh anda?
- Apa kekuatan dan kelemahan mereka?
- Apa yang membuat anda berbeda dari kompetitor?
- Apakah perbedaan itu memberikan nilai tambah bagi konsumen anda?

Bagaimana Lensa dan Kamera Dapat Berjamur

Jamur pada lensa disebabkan oleh spora fungi. Spora fungi ada dimana2. Itu alami dan tidak bisa dihindari. Fungi2 yg pada umumnya yg menggangu lensa adalah fungi2 kelas zygomicota. Kebanyakan fungi tersebut hidup optimal pada range suhu daerah tropis (20-40 derajat dan kelembaban tinggi). Berikut adalah gambar siklus hidupnya:
Supaya spora tidak bergerminasi menjadi hifa pada lensa, maka siklus hidup yg harus kita putus adalah yg saya beri tanda merah.

Kondisi yg mempengaruhi spora untuk bergerminasi adalah sebagai berikut:
1. Temperatur
Temperatur sangat rendah atau sangat tinggi akan mencegah fungi berkembang. Perkembangan spora optimal pada suhu 30 derajat plus minus 5 lah. Yahh suhu hidupnya mirip2 kaya manusia deh. Di suhu tinggi seperti 40 derajat atau rendah seperti 10 derajat spora ga bisa tumbuh (tapi tidak mati). Untuk membunuh spora dibutuhkan suhu 121 derajat dengan tekanan 15 psi minimal 15 menit.
Saran: Untuk lensa jangan kita taro di suhu ekstrim. Nanti yang ada lensanya rusak. Biarkan saja pada suhu ruang, karena faktor berikutnya bisa kita atur sehingga spora gagal jadi hifa

2. Kelembaban
Kelembaban >70% mutlak dibutuhkan agar spora bisa bergerminasi. Lebih kering, spora akan dorman (tidak mati / hibernasi).
Saran: Karena di indonesia kelembaban rata2 tinggi, maka kita perlu menyimpan kamera dan lensa di drybox. Drybox bisa dibeli di toko2 kamera, atau bikin sendiri. Thread2 DIY drybox seperti ini sudah bayak dibahas..

3. Ketersediaan Makanan
Untuk perkembangan, maka spora juga butuh makanan untuk menghasilkan energi. Tidak seperti tanaman, fungi tidak bisa berfotosintesa untuk membuat makannanya sendiri. Oleh sebab itu fungi sangat tergantung oleh ketersediaan makanan di sekitarnya. Makanannya berupa bahan2 organik.
Lensa yang sudah tua, tentunya akan mengumpulkan debu. Debu dapat berupa zat oraganik dan spora. Zat organik inilah yg dipakai oleh fungi untuk berkembang. Namun karena jumlahnya sedikit, biasanya fungi hanya berkembang sampai pada tahap hifa dan akhirnya mati karena tidak ada makanan yg mencukupi untuk mencapai siklus pembentukan sporangium. Sisa2 pertumbuhan ini kemudian menempel pada coating lensa sehingga jadi sulit dibersihkan. Lain cerita kalo spora jatuh pada roti. Fungi pasti akan berkembang subur hingga membentuk sporangium.
Selain debu, di telapak tangan kita pun terdapat "makanan" yg bisa digunakan untuk berkembang biak.
Saran: Kalo bisa hindari sering2 memotret tempat2 berdebu dan simpanlah lensa di dry box untuk menghindari debu dan menjaga kelembaban. Setelah pemakaian, tentunya lensa suka kotor kena sidik jari dll. Jangan lupa dibersihkan dengan alkohol (pelarut organik).
Lensa2 canon seri L tertentu udah whater sealed. Ini cukup memnbantu menghindari kontaminasi pada internal parts pada lensa nya.
 

SixSense6 Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger